TAHUN BARU MOMENTUM MUHASABAH DIRI
Orang terbaik adalah yang hari ini lebih baik dibandingkan kemarin. Begitulah yang disampaikan oleh Rosulullah SAW. Alhamdulillah, kita masih diberikan umur panjang hingga berada di tahun 2023. Hal ini berarti kita harus terus berupaya meningkatkan prestasi dari waktu ke waktu.
Saat ini kita memasuki bulan Januari yang mengawali tahun baru untuk tahun 2023. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan masyarakat sekitar ketika menyambut datangnya tahun baru. Semisal berkumpul dengan sanak keluarga sambil membakar ayam, membakar jagung, berlibur dan lain sebagainya. Akan tetapi, yang perlu dan penting untuk ditumbuhkan kembali adalah tahun baru tidak hanya berbicara tentang selamat datang era baru dengan hanya sekedar bersenang-senang, namun juga mengajarkan pada kita selamat tinggal masa lalu.
Supaya kita bisa menjadi orang yang lebih baik daripada hari kemarin adalah dengan membiasakan diri bertafakkur dan muhasabah. Tafakur artinya perihal merenung atau memikirkan. Dapat dilakukan dengan merenungi ayat-ayat Allah, merenungi janji-janji Allah, merenungi peringatan Allah, merenungi nikmat-nikmat Allah dan merenungi kelalaian diri dalam menjalankan perintah-Nya. Sedangkan muhasabah merupakan cara kita untuk introspeksi diri. Pepatah mengatakan “Gajah di pelupuk mata tak tampak semut di seberang lautan tampak”. Hal ini menunjukkan kesalahan atau aib sendiri yang besar tidak tampak. Tapi kesalahan atau aib orang lain meskipun sedikit namun tampak jelas. Maka perlu kiranya kita membiasakan diri untuk bermuhasabah, agar kita tidak selalu melihat dan menilai kesalahan orang lain.
Tafakur dan muhasabah diri merupakan kebiasaan para ulama kita, tidak hanya pada tahun baru saja bahkan setiap hari. Imam Qusyairi dalam kitab Lathaiful Isyarat menjelaskan, ada tiga cara supaya kita menjadi orang yang lebih baik daripada hari kemarin yaitu : Pertama, memperbaiki hari-hari yang sedang dihadapi dengan memperbanyak ibadah dan kebajikan lainnya. Kedua, berpikir untuk hari-hari selanjutnya, serta membenahi kekurangan sebelumnya. Ketiga, menggunakan setiap waktunya dengan sebaik mungkin, dengan memenuhi semua kewajiban dan tanggung jawabnya.
Segala perbuatan dan tindakan kita yang sebelumnya kurang baik dan tidak sempurna, saatnya diperbaiki dan disempurnakan. Datangnya tahun baru harus diiringi dengan semangat yang baru. Hal itu dilakukan agar satu tahun ke depan tidak menjadi tahun yang memiliki nilai dan sejarah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya, “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).
Sudah saatnya, semangat baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik perlu ditingkatkan. Segala kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada tahun sebelumnya sudah tiba untuk diubah menjadi kebaikan dan kelebihan di tahun berikutnya.