BENCHMARKING DI DALAM PENINGKATAN MUTU LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM
Pentingnya, Manfaat, dan Langkah-langkah Benchmarking dalam Lembaga Pendidikan”
oleh : UMAR, S.PdI
- Pengertian
Benchmarking adalah proses perbandingan atau pembandingan yang sistematis dan terstruktur antara suatu organisasi atau lembaga dengan organisasi atau lembaga lain yang dianggap sebagai “benchmark” atau standar dalam hal praktik, proses, kinerja, atau hasil. Berikut adalah beberapa definisi benchmarking menurut para ahli:
David T. Kearns: Benchmarking adalah “proses terstruktur dan sistematik untuk mengevaluasi produk, layanan, atau kerja organisasi terhadap yang terbaik dalam kelasnya.”
Robert Camp: Menurut Camp, benchmarking adalah “proses terus-menerus untuk mengukur dan membandingkan produk, layanan, dan praktik bisnis dengan yang terbaik dalam industri.”
Xerox Corporation: Xerox, salah satu perusahaan pertama yang menerapkan benchmarking, mendefinisikan benchmarking sebagai “proses yang terorganisir dan sistematis untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja organisasi kita dengan yang terbaik dalam industri.”
Chris Goh: Goh mendefinisikan benchmarking sebagai “proses sistematis untuk menilai produk, layanan, dan praktik bisnis terhadap organisasi yang telah meraih kinerja terbaik dalam jenisnya.”
Doug Hubbard: Hubbard mendefinisikan benchmarking sebagai “proses pembandingan yang sistematis dan terstruktur untuk menentukan sejauh mana praktik atau hasil organisasi sesuai dengan yang terbaik di industri.”
Dengan kata lain, benchmarking adalah alat yang digunakan oleh organisasi untuk membandingkan diri mereka dengan yang terbaik dalam kelasnya dalam upaya untuk meningkatkan kinerja mereka dalam berbagai aspek bisnis, termasuk kualitas, efisiensi, produktivitas, dan hasil. Proses ini membantu organisasi mengidentifikasi peluang perbaikan dan mengadopsi praktik terbaik untuk mencapai tujuan mereka.
Benchmarking dalam prespektif islam
Sepertiga isi Al-Qur’an adalah kisah-kisah. Tujuannya adalah agar setiap umat Islam bisa melakukan “studi banding”./ benchmarking
“Kita ambil pelajaran dari kisah orang-orang saleh, begitu pula kisah orang-orang jahat, kita ambil pelajaran dari mereka. Orang yang berbahagia adalah yang bisa mengambil pelajaran dari selainnya,”
mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an yang artinya “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. Yusuf: 111).
“Kalau saja seorang Nabi Muhammad SAW yang merupakan nabi terbaik masih butuh kisah-kisah para nabi dan orang-orang sebelumnya, maka bagaimana lagi dengan kita yang sangat butuh perbandingan dengan saudara-saudara kita. Walaupun untuk mencapai tujuan itu terkadang kita membutuhkan perjalanan. Bahkan untuk melihat pelajaran dari orang-orang buruk sekalipun kita diperintahkan untuk melakukan perjalanan,
“Katakanlah (Muhammad), “Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa.” (QS. An-Naml: 69).
Senada dengan hal ini disebutkan di dalam Surat Al-Hasyr Ayat 18
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Manusia agar bisa mempelajari apa yang telah terjadi dan kedepan agar lebih baik lagi
Pentingnya Benchmarking bagi Lembaga Pendidikan
Benchmarking memiliki peran penting dalam pengembangan dan peningkatan lembaga pendidikan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa benchmarking penting:
Peningkatan Kualitas Pendidikan: Benchmarking memungkinkan lembaga pendidikan untuk membandingkan praktik dan kinerja mereka dengan lembaga-lembaga terbaik dalam industri. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi area-area di mana mereka perlu meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Efisiensi Operasional: Melalui benchmarking, lembaga pendidikan dapat mengevaluasi dan membandingkan biaya operasional mereka dengan lembaga-lembaga sejenis. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
Inovasi: Benchmarking dapat menginspirasi inovasi di lembaga pendidikan. Dengan melihat praktik terbaik dari lembaga-lembaga lain, lembaga pendidikan dapat menciptakan solusi baru dan lebih efektif dalam pengajaran dan manajemen.
Peningkatan Prestasi Siswa: Dengan membandingkan hasil akademik dan prestasi siswa mereka dengan lembaga-lembaga yang sukses, lembaga pendidikan dapat mengidentifikasi strategi pendidikan yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Manfaat Benchmarking
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh lembaga pendidikan melalui benchmarking adalah:
Identifikasi Praktik Terbaik: Benchmarking membantu dalam mengidentifikasi praktik terbaik yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan operasional lembaga.
Pengurangan Risiko: Dengan membandingkan diri dengan lembaga-lembaga yang telah sukses, lembaga pendidikan dapat mengurangi risiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.
Perbaikan Berkelanjutan: Benchmarking mendorong lembaga pendidikan untuk mencari perbaikan berkelanjutan dalam semua aspek operasional mereka.
Keunggulan Bersaing: Mengadopsi praktik terbaik dari benchmarking dapat memberikan keunggulan kompetitif kepada lembaga pendidikan.
Tujuan Benchmarking
Tujuan utama dari benchmarking dalam lembaga pendidikan adalah:
Meningkatkan Kualitas Pendidikan: Tujuan utama adalah meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengadopsi praktik terbaik dari lembaga-lembaga sejenis.
Meningkatkan Efisiensi: Benchmarking bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan penggunaan sumber daya, sehingga lembaga dapat memberikan layanan pendidikan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.
Peningkatan Prestasi Siswa: Tujuan lainnya adalah meningkatkan prestasi siswa dan hasil belajar mereka.
Langkah-langkah Benchmarking
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam proses benchmarking di lembaga pendidikan adalah:
- Identifikasi Area yang Akan Dibenchmark: Tentukan area spesifik yang akan dibenchmark, seperti kurikulum, manajemen sumber daya, atau hasil siswa.
- Pilih Lembaga Benchmarking: Temukan lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki praktik terbaik dalam area yang ditentukan.
- Kumpulkan Data: Kumpulkan data terkait dengan area yang akan dibenchmark, baik dari lembaga Anda sendiri maupun lembaga benchmarking.
- Analisis Data: Analisis data untuk mengidentifikasi perbedaan antara lembaga Anda dan lembaga benchmarking.
- Identifikasi Peluang Perbaikan: Identifikasi peluang perbaikan berdasarkan temuan dari analisis data.
- Rencanakan dan Implementasikan Perubahan: Buat rencana tindakan untuk mengadopsi praktik terbaik dan implementasikan perubahan yang diperlukan.
- Pantau dan Evaluasi: Pantau dan evaluasi hasil dari perubahan yang telah dilakukan. Lakukan perbaikan berkelanjutan jika diperlukan.
- Berkomunikasi: Komunikasikan hasil benchmarking dan perubahan kepada semua pihak terkait untuk mendapatkan dukungan dan transparansi.
- Ulangi Proses: Benchmarking adalah proses berkelanjutan. Ulangi proses ini secara berkala untuk memastikan lembaga tetap berada pada jalur perbaikan.
Dengan melakukan benchmarking dengan benar, lembaga pendidikan dapat mengembangkan diri, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi siswa dan masyarakat.
Semoga bermanfaat