HIDROPONIK SEBAGAI TEKNIK TANAM TERBARUKAN
Pengembangan Pembelajaran IPA kelas IX MTs Miftahul Midad
Guru Pembimbing: Ayu Andira, S.Pd
Rabu, 27 September 2023
Hidroponik adalah teknologi perbanyakan tanaman dengan media air yang diberi nutrisi atau unsur hara baik mikro atau makro. Hidroponik disebut juga dengan metode menanam tanpa tanah. Tanaman darat seperti sawi, selada, kubis, tomat bahkan kailan yang selayaknya tumbuh di darat dapat dikembangkan dengan metode hidroponik. Hal ini sejalan dengan penemuan para Ilmuwan tentang poin penting pertumbuhan tanaman yang pada dasarnya menyerap unsur-unsur hara yang terlarut dalam air tanah.
Sejak pandemi Covid-19 melanda hamper di seluruh dunia, teknologi hidroponik semakin digemari masyarakat. Selain karena banyaknya manfaat yang didapatkan dari tanaman yang dikembangkan dengan teknologi ini, aktivitas rutin dalam perawatan menambah aktivitas penyintas pandemic yang mulai berkurang. Hanya dengan memanfaatkan lahan seadanya, semua orang dapat mengembangkan teknologi hidroponik untuk mencukupi gizi harian keluarga berupa sayuran dan asupan mineral.
Tentunya siswa siswi MTs Miftahul Midad juga tak ketinggalan mengembangkan teknologi hidroponik untuk mencukupi kebutuhan sayur hariannya. Tinggal di asrama, semakin memotivasi siswa untuk dapat memproduksi sayuran dan mengkonsumsinya setelah masa panen. Melalui pembelajaran IPA di kelas IX siswa siswi belajar mengembangkan teknologi ini secara benar dan tepat dengan bimbingan Ustdzah Ayu Andhira K., S.Pd., Gr sebagai guru IPA di kelas IX.
Adapun tahapan tahapan yang dikembangkan dalam teknologi hidroponik diantaranya Pembibitan, Penanaman, Pemberian Nutrisi, Perawatan, Pengendalian Hama, dan yang terakhir adalah Panen.
1. Pembibitan
Tahapan yang pertama kali dilakukan adalah tahapan pembibitan. Dalam tahap ini peserta didik memanfaatkan gelas plastik bekas untuk media pembibitan dan media Rockwoll untuk media semai bibitnya. Langkah-langkah yang dilakukan saat pembibitan diantaranya :
– Menyiapkan media gelas plastic dan rockwoll yang sudah di potong ukuran 3×3 cm
– Melakukan pembibitan dengan meletakkan biji sawi Pagoda dan sawi pokcoy di rockwoll yang sudah dilubangi 1 cm di bagian tengahnya
– Membasahi rockwoll dengan air
– Menyimpan rockwoll tersebut dalam lingkungan gelap sampai tumbuh kecambah (± 3hari)
– Setelah tumbuh kecambah, rockwoll mulai dijemur 2-3 jam setiap hari untuk mengurangi hormone auksin pada tumbuhan dan penumbuhan daun hijau.
2. Penanaman
Pada tahap ini bibit sawi sudah tumbuh dengan memiliki 2-4 daun hijau dan memiliki batang yan cukup untuk dilakukan penanaman. Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit sawi beserta rockwollnya pada media tanam yaitu air. Media yang digunakan adalah botol plastic bekas yang sudah dimodifikasi sehingga bisa menyimpan hasil semai hidroponik dan media air.
3. Pemberian Nutrisi
Nutrisi yang digunakan dalam pengembangan ini adalah nutrisi AB Mix sebuah nutrisi khusus untuk tanaman dengan focus pengembangan daun. Nutrisi AB Mix mengandung besi (Fe) dan unsur hara lainnya seperti Ca, Cu, Zn, Mo, B.
4. Perawatan
Dalam tahap ini para peserta didik secara rutin melakukan pengecekan dalam rangka perawatan secara rutin. Peserta didik mengamati pertumbuhan tanaman seperti ukuran tinggi, jumlah daun dan kondisi lingkungan tumbuh seperti intensitas sinar matahari yang dibutuhkan, kondisi air dengan zat hara yang dikandungnya.
5. Pengendalian Hama
Hama yang paling sering menyerang tanaman hidroponik adalah hama kutu kebul dan kutu daun. Peserta didik mengamati secara rutin apakah terdapat hama yang mengganggu pertumbuhan tumbuhan. Apabila dijumpai maka peserta didik akan melakukan penyemprotan hama menggunakan insektisida yang sudah disiapkan.
6. Panen
Tahap yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta didik pastinya adalah panen. Saat dimana para peserta didik dapat memetik tumbuhan yang sudah ditanam beberapa minggu yang lalu. Hasil panen dikonsumsi oleh peserta didik dengan cara memasaknya sesuai dengan selera peserta didik.