BELAJAR LABEL SUDAH NGGAK PUSING LAGI
Oleh: Luluk Jazila, S.Pd
Guru Mapel Bahasa Inggris
Pembelajaran berbasis masalah dengan materi label pada mata pelajaran Bahasa Inggris adalah sebuah pendekatan yang melibatkan siswa dalam menyelesaikan masalah nyata melalui penggunaan bahasa Inggris. Dalam metode ini, siswa diberikan tugas untuk mendiskusikan masalah kesehatan yang sering mereka temui dalam kehidupan sehari – hari, baik tentang masalah kesehatan kulit, tulang, gigi bahkan daya tahan tubuh untuk mencegah covid-19
Proses pembelajaran dimulai dengan pengenalan kosakata dan frasa yang relevan dengan materi label yang akan dibuat. Guru memberikan contoh penggunaan kata-kata dalam gambar dalam kalimat-kalimat sederhana, sehingga siswa dapat memahami arti dan konteks penggunaannya.
Setelah itu, siswa diberikan kesempatan untuk menerapkan kosakata yang telah dipelajari pada label yang ada pada makanan, minuman dan obat – obatan. Mereka harus menggunakan bahasa Inggris yang tepat dan sesuai dengan kosa kata yang ada pada label. Misalnya, apa saja kandungan yang terdapat pada makanan, minuman dan obat – obatan yang pernah mereka konsumsi.
Dalam proses mempelajari kegunaan label, siswa juga diajak untuk berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide baru. Mereka diminta untuk menganalisa label pada makanan, minuman atau obat – obat an yang pernah mereka konsumsi dan apa manfaat dari kandungan gizi dan komposisi dari isi label tersebut
Selama pembelajaran, guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa dalam memahami tata bahasa, struktur kalimat, dan penggunaan kata-kata yang tepat. Mereka memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
Pembelajaran berbasis masalah dengan materi label pada mata pelajaran Bahasa Inggris memiliki beberapa manfaat. Pertama, siswa dapat belajar bahasa Inggris dalam konteks yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Mereka dapat melihat langsung bagaimana kata-kata dan frasa digunakan dalam objek-objek yang ada di sekitar mereka.
Kedua, metode ini juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah siswa. Mereka harus berpikir secara kreatif untuk mencari cara yang tepat untuk memberi label pada objek-objek tersebut.
Ketiga, pembelajaran berbasis masalah dengan materi label juga meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Mereka merasa lebih terlibat karena mereka dapat melihat hasil langsung dari upaya mereka dalam membuat label yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan, pembelajaran berbasis masalah dengan materi label pada mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan pendekatan yang efektif untuk mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Dengan memberikan tugas yang relevan dan kontekstual, siswa dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang bahasa Inggris dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Scenario: Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) dengan Materi Label pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Pesantren
Latar Belakang: Siswa pesantren memiliki latar belakang yang berbeda dalam pengetahuan dan pengalaman dalam bahasa Inggris. Mereka memiliki kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris yang berguna dalam kehidupan sehari-hari di pesantren.
1. Pengenalan Masalah:
Guru menjelaskan kepada siswa bahwa mereka akan belajar tentang penggunaan label dalam bahasa Inggris. Guru memperlihatkan beberapa contoh label pada objek-objek di sekitar pesantren, seperti makanan, minuman dan obat – obat an yang pernah mereka konsumsi. Guru juga menjelaskan pentingnya memahami kegunaan setiap kandungan dan komposisi dalam label tersebut.
2. Penjelasan Tugas:
Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat kelompok. Kemudian guru memberikan beberapa contoh masalah yang sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari – hari tentang kesehatan, seperti masalah kulit, mata, tulang dan daya tahan tubuh, dan meminta tiap kelompok untuk memilih salah satu masalah yang cocok untuk kelompok mereka. Setiap siswa diberikan beberapa label obat – obat an yang berbeda untuk dipilih sebagai obat yang tepat dalam mengatasi masalah yang sudah mereka temukan. Guru juga memberikan daftar kosakata dan frasa yang relevan yang dapat digunakan oleh siswa dalam membuat dialog sederhana.
3. Penelitian:
Siswa mengumpulkan data tentang permasalahan kesehatan yang mereka temui dan mencatat kandungan dari komposisi obat – obat an yang sesuai dengan masalah kesehatan yang mereka jumpai dengan kata-kata dan frasa yang relevan, serta mencari informasi lebih lanjut jika diperlukan.
4. Kolaborasi:
Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk berbagi ide dan membantu satu sama lain dalam menemukan solusi. Mereka berdiskusi tentang kata-kata yang tepat untuk digunakan, meninjau satu sama lain, dan memberikan umpan balik konstruktif untuk meningkatkan kualitas dari dialog pemecahan masalah mereka.
5. Pemilihan Label:
Siswa mulai memilih label obat yang memiliki kandungan tepat untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang mereka temukan. Mereka menggunakan kata-kata dan frasa yang tepat dalam bahasa Inggris pada dialog yang mereka buat.
6. Presentasi:
Setelah selesai dialog, siswa mempresentasikan hasil kerja mereka kepada teman-teman sekelas dan guru. Mereka mempresentasikan dialog yang sudah mereka susun dalam drama singkat dan sederhana. Siswa juga dapat berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi selama mencari solusi pemecahan masalah yang mereka temukan dengan kelompok lain.
7. Refleksi:
Setelah presentasi, siswa dan guru melakukan refleksi bersama tentang proses pembelajaran. Mereka membahas apa yang telah dipelajari, kesulitan yang dihadapi, dan bagaimana pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di pesantren. Guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang kemajuan mereka dan memberikan saran untuk pengembangan lebih lanjut.
Melalui skenario pembelajaran di atas, siswa pesantren akan terlibat dalam pembelajaran yang relevan dan kontekstual. Mereka akan meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mereka melalui penggunaan label pada permasalahan yang mereka temukan di pesantren. Selain itu, siswa juga akan mengembangkan kemampuan kolaborasi, pemecahan masalah, dan presentasi dalam bahasa Inggris.