PERAN GURU BK TERHADAP SISWA
Oleh: Faiqotul Muhimma
Guru Bimbingan Konseling
Kerap kali sosok guru menjadi panutan bagi siswa. Daya ingat pada siswa akan melekat terhadap dirinya saat melihat orang lain di sekelilingnya. Sekolah menjadi rumah kedua setelah orang tua, yang didalamnya terdapat guru dan teman-temannya. Siswa dengan latar belakang yang berbeda berada dengan satu lingkungan dengan teman yang lain juga dengan guru.
Sosok guru BK yang dihadirkan pada masa remaja tingkat SMP dan SMA memiliki peran yang penting dalam perkembangan psikologis individu, pada masa remaja ini siswa mengalami berbagai masalah yang komplek baik fisik atau psikisnya. Masa yang dimana sebagai peralihan dari anak menuju remaja hingga dewasa. Masalah yang kerap kali di rasakan saat duduk di bangku sekolah dasar akan terbawa hingga dirinya ke jenjang tingkat SMP hingga SMA. Berbagai masalah seperti bullying hingga menimbulkan trauma pada siswa.
Seiring dengan adanya kurikulum baru, peran guru bukan hanya untuk menyalurkan ilmu kepada siswa yang awalnya tidak tahu menjadi tahu. Tetapi guru adalah ladang untuk siswa dalam menggali potensi dirinya, yang akan disampaikan kepada guru sampai tersalurkannya potensi dirinya. maka dari itu guru dalam dunia pendidikan pandai-lah memainkan perannya untuk menemani siswa pada masa remaja dalam menghadapi masalah yang begitu komplek untuk meminimalisir tingkat stress pada siswa.
Di sinilah guru akan diandalkan sebai tempat tersalurkannya curahan hati siswa dalam membukakan kunci kebingungan yang dirasa dalam dirinya. mereka membutuhkan tempat selain orang tua untuk menyampaikan argumen perasaan sekaligus tempat yang bisa menerimanya hingga merasa aman dan nyaman. Pentingnya guru untuk kembali menengok ke belakang apa yang sedang dialami siswa apa yang sedang menjadi uneg-uneg siswa untuk memberikan pelukan hangat sebagai orang tua kedua di sekolah.
Selama ini sosok guru BK hanya di kenal sebagai Polisi Sekolah oleh siswa, yang datang kepada siswa hanya untuk mencari-cari kesalahan sehingga apabila siswa datang menemui guru bk yang terjadi hanyalah kasus dan peringatan sanksi saja. Stigma di kalangan siswa sudah melekat mengenai guru bk itu polisi sekolah. Perlu adanya wawasan dan pendekatan pada siswa bahwa guru bk itu ada adalah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan sebagai “sahabat siswa” bukan polisi sekolah dimana ada hanya untuk memberikan teguran, peringatan atau sanksi yang berlaku dalam tata tertib sekolah. Peran guru bk dalam mendampingi siswa untuk mencapai proses perkembangan guna meminimalisir adanya mental health issue dalam diri siswa yang akan terjadi dengan tetap menampilkan kualitas pribadi konselor kepada konseli (siswa) dan skill yang dimiliki oleh konselor.