Pengembangan Buku Ajar Berbasis Brain Based Learning pada Pembelajaran IPA Materi Perubahan Iklim
Oleh: Sakalus Wepe, M.Pd
Guru Mapel IPA
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu faktor penting dari tujuan pembelajaran karena memberi pengetahuan semata-mata kepada siswa tidak akan banyak menolongnya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam pembelajaran sebaiknya dapat mengembangkan sikap dan kemampuan siswa yang dapat membantu untuk menghadapi persoalan-persoalan di masa mendatang secara kreatif. Kemampuan guru dalam merancang buku ajar menjadi hal yang sangat berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar dan pembelajaran. Buku ajar merupakan seperangkat materi substansi pelajaran yang disusun secara sistematis menampilkan keutuhan dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk dapat membuat buku ajar yang siap pakai tentu harus mencermati berbagai komponen pembelajaran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) dengan menggunakan model pengembangan prototype McKenney (2001) yang terdiri atas (1) needs and context analysis; (2) design, development and formative evaluation; (3) semi-sumative evaluation.Validitas dilakukan oleh beberapa ahli (dosen) dan pengguna (guru). Kepraktisan Buku Ajar berbasis brain-based learning materi perubahan iklim diketahui dari data respon guru dan siswa serta hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Efektivitas Buku Ajar berbasis brain-based learning materi perubahan iklim diketahui dari hasil keterampilan berpikir kreatif siswa dan hasil belajar kognitif (pretest dan posttest) pada setiap tahap.
Berdasarkan hasil analisis uji validasi logis pada tahap development dan uji validasi empiris pada tahap formative evaluation, semisummative evaluation, dan dissemination, maka buku ajar berbasis brain-based learning materi perubahan iklim ini dinyatakan valid secara isi, penyajian, bahasa, kegrafikaan, dan pengembangan. Rata-rata persentase skor kevalidan dari keseluruhan aspek memperoleh skor sebesar 89,3% yang berarti buku ajar berbasis brain-based learning yang dikembangkan ini menunjukkan kriteria sangat valid. Selain buku ajar, instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini seperti: Silabus, RPP, Soal tes, juga sudah memenuhi unsur kevalidan dengan skor rata-rata keseluruhan instrumen sebesar 89,5 yang berarti instrumen yang digunakan sebagai pendukung proses pengembangan buku ajar berbasis brain-based learning dalam kategori sangat valid. Secara empiris berdasarkan hasil respon siswa terhadap buku ajar berbasis brain-based learning pada tahap uji skala kecil, uji skala luas, dan uji tahap diseminasi menujukkan respon postitif dengan skor percentage of agreement > 50%. Untuk kepraktisan buku ajar berbasis brain-based learning materi perubahan iklim ini dilihat dari hasil analisis keterlaksanaan pembelajaran yang diperoleh dari pengamatan tiga orang observer pada saat pembelajaran berlangsung. Buku ajar berbasis brain-based learning materi perubahan iklim yang dikembangkan ini dinyatakan sangat praktis dilihat dari rata-rata persentase skor pada keseluruhan tahap uji keterlaksanaan pembelajaran menunjukkan hasil sebesar 83,5% atau P > 80%.
Keefektifan buku ajar berbasis brain-based learning diperoleh dari analisis gain score nilai pre-test dan post-test yang terdiri dari hasil kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Untuk hasil analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dilihat dari 4 aspek berpikir kreatif yang meliputi: kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), orisinalitas (originality), dan elaborasi (elaboration). Buku ajar berbasis brain-based learning materi perubahan iklim ini dinyatakan efektif meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari perolehan ratarata gain score tes kemampuan berpikir kreatif pada seluruh tahap uji sebesar 0,61 yang berarti dalam kategori sedang atau efektif, dan untuk rata-rata gain score hasil belajar siswa pada seluruh tahap uji sebesar 0,59 yang berarti dalam kategori sedang atau cukup efektif.