SERU BANGET !!!!! MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY
Penulis : Lukik Isnaini, S.Pd
Guru Mapel Matematika
Pelajaran matematika kerap dianggap sebagai pelajaran yang sulit, menakutkan dan membosankan bagi sebagian peserta didik karena di dalam mata pelajaran tersebut meliputi banyaknya angka, rumus, dan teori yang rumit sehingga banyak siswa berasumsi bahwa pelajaran matematika itu menguras pikiran. Nah dari situ, saya sebagai pengampu guru matematika kelas IX di MTs Miftahul Midad Sumberejo Sukodono Lumajang berupaya menciptakan bagaimana supaya pembelajaran matematika tidak membosankan. Setelah mengetahui sekian masalah yang menyebabkan peserta didik tidak menyukai matematika saya sebagai pengajar mencoba dengan strategi dan metode mengajar yang lebih menyenangkan. Dan pembelajarannya saya beri nama M^3S ( Menarik, Menyenangkan, Menggugah Semangat). Dalam kegiatan belajar mengajar saya menggunakan model pembelajaran discovery learning.
Langkah-langkah model pembelajaran discovery yang diterapkan pada siswa kelas IX MTs. Miftahul Midad Sumberejo adalah sebagai berikut:
a. Stimulation (Pemberian Rangsangan)
Dalam pemberian rangsangan siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak
memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Guru dapat memulai dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
b. Identifikasi Masalah
Setelah itu mengidentifikasi masalah, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah).
c. Pengumpulan Data
Untuk menjawab permasalahan yang diberikan siswa terlebih dahulu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Tahap ini siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara, melakukan uji coba sendiri untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
d. Pengolahan Data
Selanjutnya siswa melakukan pengolahan data dengan percobaan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang telah dirancang oleh guru dalam bentuk pertanyaan yang disediakan di lembar kerja siswa. Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh siswa melalui wawancara, observasi dan sebagainya. Tahap ini berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi, sehingga siswa akan mendapatkan pengetahuan baru dari alternatif jawaban yang perlu mendapat pembuktian secara logis.
e. Pembuktian
Hasil kegiatan percobaan dianalisis dan ditulis dalam lembar kerja siswa. Setiap kelompok mempresentasikan hasil yang diperoleh dan
membuktikan hasil yang diperoleh kepada teman satu kelas. Pada tahap ini siswa melalakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif dan dihubungkan dengan hasil pengolahan data.
f. Menarik Kesimpulan
Pada tahap ini, guru menginstruksikan untuk membuat kesimpulan dari topik yang telah diberikan kepada siswa. Kesimpulan
ini bisa berupa generalisir dari sekian banyak hal yang telah diajarkan kepada siswa.
Setelah saya menggunakan metode discovery learning dalam proses pembelajaran matematika ternyata peserta didik sangat antusias, terlibat secara aktif, dan lebih bersemangat dalam menerima pelajaran matematika serta suasana kelas menjadi lebih kondusif untuk belajar sehingga pembelajaran matematika menjadi menarik, menyenangkan, dan efektif.