PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING
MTs Midad, Melaksanakan pembelajaran yang bisa melibatkan semua peserta didik adalah tujuan semua Pendidik. Karena berhasil atau tidaknya sebuah pembelajaran salah satu-Nya adalah keterlibatan Peserta didik dalam proses pembelajaran. Permasalahan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dianggap tidak mudah oleh Pendidik. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mengisahkan tentang sejarah yang terjadi di masa lampau dan tidak direkayasa, tetapi dalam Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam saat ini hanya mengungkapkan tentang pengetahuan sejarah tanpa mengedepankan isi peristiwanya.
Maka Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam tidak akan memberikan makna dalam perkembangan Peserta didik. Peserta Didik juga menganggap mata Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam itu membosankan. metode ceramah yang digunakan guru dalam setiap penyampaian pelajaran tersebut membuat mengantuk. Di sisi lain melihat materi SKI yang bacaannya sekian banyak, peserta didik malas untuk membacanya sendiri.
Penulis sebagai Pendidik Mata pembelajaran SKI di MTs Miftahul Midad Lumajang, mencoba mengunakan metode pembelajaran role playing atau bermain peran. Role playing adalah sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur senang (Jill Hadfield, 1986). Role playing merupakan salah satu permainan gerak yang di dalamnya terdapat aturan, tujuan dan sekaligus melibatkan unsur bahagia. Dalam bermain peran siswa mesti diarahkan pada situasi tertentu seakan-akan berada di luar kelas, meskipun kenyataannya pada saat pembelajaran berlangsung terjadi di dalam kelas.
Bermain peran pada prinsipnya merupakan pembelajaran untuk menghadirkan peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas. Dalam role playing siswa diperlakukan sebagai subyek pembelajaran secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa bersama rekan-Nya pada situasi tertentu. Dengan menerapkan model pembelajaran role playing diharapkan para siswa menjadi bersemangat , mempunyai motivasi untuk belajar, dan antusias, sehingga bisa meningkatkan prestasi belajar. (Abd. Kholiq)