CATATAN PERJALANAN DI NEGERI GAJAH PUTIH
Mengenal Budaya negeri gajah putih atau Thailand merupakan salah satu budaya yang kaya dan beragam di Asia Tenggara. Budaya Thailand dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada, tradisi Hindu, serta pengaruh-pengaruh dari negara tetangga seperti Tiongkok, Kamboja, dan Laos. Berikut adalah beberapa aspek kunci dari budaya Thailand:
Agama:
Buddha Theravada: Mayoritas penduduk Thailand menganut agama Buddha Theravada. Agama ini memiliki pengaruh besar dalam budaya, seni, dan etika masyarakat Thailand. Banyak kuil Buddha yang tersebar di seluruh negeri, dan upacara keagamaan seperti Songkran (Tahun Baru Thailand) dan Waisak dirayakan dengan penuh semangat.
Selain itu agama islam menjadi agama minoritas yang tercatat 3 % dari seluruh masyarkat Thailand
Kesenian-kesenian:
Tari Tradisional: Tarian klasik Thailand seperti tari Ram Thai dan tari Khon sangat populer. Tari-tarian ini sering menggambarkan cerita-cerita mitos dan sejarah.
Seni Lukis: Seni mural dan lukisan di dinding kuil sering menggambarkan kisah-kisah dari Ramayana dan Mahabharata.
Kerajinan Tangan: Thailand terkenal dengan kerajinan tangan seperti patung emas, kerajinan perak, dan tenun tradisional.
Pakaian:
Pakaian Tradisional: Pakaian tradisional Thailand termasuk baju seperti “sin” (pakaian laki-laki) dan “chut thai” (pakaian wanita). Para wanita juga sering mengenakan “sampot” (sarung) yang disusun dengan cantik.
Festival dan Upacara:
Songkran: Festival Tahun Baru Thailand yang terkenal dengan tradisi melempar air sebagai simbol pembersihan dan penyegaran.
Loi Krathong: Upacara menghormati sungai dan air yang melibatkan peluncuran lampion terapung ke sungai.
Makanan:
Makanan Thailand terkenal dengan rasa pedas, manis, asam, dan gurih. Makanan tradisional Thailand melibatkan penggunaan bumbu seperti cabai, jahe, lemon rumput, dan kelapa.
Makanan khas Thailand antara lain tom yum, pad thai, som tum, dan green curry.
Beberapa penyimpangan seksual yang terjadi disebagian Thailand
Etiket Sosial:
Pada umumnya, orang Thailand diharapkan untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua atau berstatus sosial lebih tinggi.
Gestur fisik seperti menjunjung benda dengan tangan kiri dan memberi penghormatan dengan membungkuk merupakan tanda-tanda etiket sosial yang penting.
Thailand dikenal sebagai negara dengan beragam street food dan budayanya yang unik. Namun, jangan lupa bahwa negara berjuluk Negeri Gajah Putih itu memiliki banyak penduduk yang merupakan transgender . Data di laman weareaptn.org menyebut, jumlah transgender di Thailand mencapai 314.808 orang. Angka tersebut diprediksi bisa lebih tinggi karena banyak yang belum terdata.
Lantas, yang menjadi pertanyaan, mengapa banyak transgender di Thailand? Kathoey merupakan sebutan wanita transgender di Thailand. Dalam bahasa Inggris, istilah ini dikenal disebut juga ladyboy. Keberadaan mereka dianggap hal yang biasa, bahkan menjadi identitas baru dalam masyarakat negara tersebut. Banyaknya transgender di Thailand terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kebiasaan, budaya, hingga kepercayaan. Diketahui, sebagian besar masyarakat Thailand menganut kepercayaan Buddha. Pada sensus yang dilakukan pemerintah tahun 2018, jumlah masyarakat Buddha di Thailand mencapai 63,2 juta atau 93,46% dari total populasi. Buddha juga ditetapkan sebagai agama resmi Thailand, dengan raja yang juga harus beragama Buddha. Selain Buddha, agama lain yang diakui oleh hukum Thailand adalah Islam, Kristen, Brahmanisme-Hinduisme, dan Sikhisme.
Bahasa:
Bahasa Thailand (bahasa Thai) adalah bahasa resmi negara dan digunakan dalam komunikasi sehari-hari.
Teks-teks kuno dalam aksara Khmer juga memiliki pengaruh besar dalam bahasa dan tulisan di Thailand.
Budaya Thailand adalah kombinasi dari tradisi kuno dan modern, yang menciptakan suatu kerangka budaya yang unik dan menarik. Walaupun ada banyak aspek yang sama dengan budaya Asia Tenggara lainnya, Thailand memiliki karakteristik yang khas yang membuatnya istimewa dan menarik bagi wisatawan dan peneliti budaya
dengan pedagang Muslim dari Timur Tengah dan India. Sejak saat itu, agama Islam menjadi bagian integral dari keragaman agama di Thailand. Di bawah ini adalah narasi perkembangan Islam di Thailand:
Abad ke-13 hingga ke-16:
Islam pertama kali tiba di wilayah yang sekarang disebut Thailand melalui perdagangan dan kontak dengan pedagang Muslim. Pada masa ini, Islam diterima oleh beberapa komunitas pesisir.
Abad ke-17 hingga ke-18:
Raja Narai yang berkuasa di Kerajaan Ayutthaya (abad ke-17) mengakui kehadiran Islam dan bahkan membiarkan para pedagang Muslim berdagang di kota tersebut. Hal ini membantu memperkuat kedudukan Islam di wilayah tersebut.
Abad ke-19:
Selama periode ini, terjadi perluasan Islam ke wilayah-wilayah pedalaman Thailand, terutama di wilayah selatan. Kelompok Muslim di Thailand selatan mulai membentuk masyarakat yang lebih terorganisir dan terpusat.
Periode Modern:
Sejak Thailand merdeka pada tahun 1932, pemerintah telah berupaya untuk membangun persatuan nasional. Ini mencakup berbagai usaha untuk mengintegrasikan masyarakat Muslim di Thailand selatan ke dalam struktur sosial dan politik nasional.
Konflik Separatis di Thailand Selatan:
Thailand selatan, terutama provinsi-provinsi perbatasan dengan Malaysia, telah mengalami konflik separatisme selama beberapa dekade. Sebagian dari kelompok Muslim di wilayah tersebut telah merasa terpinggirkan dan memprotes perlakuan yang tidak adil.
Pendekatan Pembangunan dan Perdamaian:
Pemerintah Thailand telah mencoba berbagai pendekatan untuk menyelesaikan konflik di selatan, termasuk program pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berusaha untuk membuka dialog dengan kelompok-kelompok bersenjata.
Keragaman Budaya dan Identitas:
Kebanyakan Muslim di Thailand adalah etnis Melayu, yang berbicara dalam bahasa Melayu. Mereka melestarikan budaya dan tradisi Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Pengaruh Budaya dan Agama:
Islam telah memberikan kontribusi signifikan pada keberagaman budaya Thailand, terutama di wilayah selatan. Budaya Islam Thailand mencakup seni, arsitektur, musik, dan kuliner yang unik.
Pertumbuhan agama Islam di Thailand adalah cerita panjang yang mencerminkan sejarah dan perjalanan kompleks di wilayah tersebut. Meskipun ada tantangan dan konflik yang masih berlanjut di wilayah selatan, Thailand terus berusaha untuk mencapai kesepakatan damai dan mendorong inklusi sosial bagi komunitas Muslim di negara tersebut.sekian catatan kecil semoga bermanfaat